Jatuh Cinta Dan Tindakannya

@yura_yunitarara

Bismillahirrahmanirrahim

Beberapa bulan yang lalu saya telah rampung membaca buku kedua mbak Dewi Nur Aisyah yang berjudul "Awe Inspiring Us". Ternyata seru juga, dan seperti yang telah tertulis dalam judulnya, buku ini telah menginspirasi saya mengenai banyak hal. Dan salah satunya dari buku ini yang membuat saya "oow.. iya ya" sambil angguk-angguk kepala ketika membahas mengenai jatuh cinta. Hayoo.. hayoo.. siapa nih yang lagi jatuh cinta?? Saya jamin kalian pernah kan merasakan jatuh cinta dan tau bagaimana sensasinya wiiddih hehe. 

Jatuh cinta merupakan hal yang umum dirasakan oleh manusia. Dan rasa ini timbul berawal dari mata turun ke hati ciyeeelah, tepatnya si berawal dari rasa kekaguman dan ketertarikan yang pada akhirnya menjadi perasaan sayang, ingin memiliki dan pengorbanan untuk orang tersebut. Kebanyakan jatuh cinta dialami oleh kaum muda mudi nih yang baru pertama kali baligh dan mengenal lawan jenis melalui lingkungan sekitar. Yaa, it's normal lah ya jatuh cinta itu perasaan manusiawi. Eitss...tapi nih tapi kalian harus hati-hati. Jatuh cinta bisa jadi jalur maksiat jika tidak disertai dengan iman dan agama untuk membentengi hati. 

Jatuh cinta memang sebuah perasaan alamiah yang tidak bisa ditolak atau dipilih, yang tepat adalah bagaimana bersikap di saat jatuh cinta, mengarah kepada kebaikan atau sebaliknya. Terkadang jatuh cinta bisa menimbulkan rasa bahagia, berbunga-bunga, dan itu indah rasanya. Namun tak khayal bisa menimbulkan rasa galau, gundah gulana, dan tersiksa rasanya. Tetapi kali ini, disini saya tidak untuk membagikan tips bagaimana cara mengatasi perasaan yang menggebu-gebu ketika jatuh cinta. Mungkin lain kalia di next judul lainya InsyaAllah.

Seperti diawal tadi mengenai buku yang telah saya baca, mbak Dewi Nur Aisyah membuat saya mengerti dan memahami dimana ketika kita merasakan jatuh cinta pada saat kita dewasa, telah melewati masa penantian yang panjang bahkan sampai saat ini masih pada masa penantian. Dan memahami bukan lagi tentang jatuh cinta yang di rasakan ketika masih ABG. Kali ini saya hanya ingin membagikan sedikit renungan dari buku yang saya baca untuk kalian semua dan sebagai pengingat untuk saya sendiri. Agar tidak terjelembab dalam perasaan jatuh cinta yang akan mengantar ke jalur kemaksiatan. 

Dalam buku "Awe Inspiring Us" mbak Aisyah men-shareing beberapa menurutnya kategori cowo ketika jatuh cinta yang pernah ia temui. Dan ini bisa jadi renungan untuk para ikhwan maupun akhwat. Ada empat kategori, mari kita simak satu per satu : 

1. Jatuh Cinta, Lalu Memberanikan Diri Untuk Melamar.                              

                

Wadidaaaw.... Belum apa apa ya, bahasnya udah melamar hehe. Nah tapi tipe cowo ini merupakan tipe cowo yang paling gentleman , anak orang tidak dianggap mainan. Hati yang ia miliki ia jaga sepenuh hati, hanya untuk Allah dan untuk orang yang telah halal ia miliki. Kata mbak Aisyah "dua jempol saya beri untuk laki-laki dengan kategori ini" ukhuk.. ukhuk.. :)

2. Jatuh Cinta dan "Nembak" Ngajak Pacaran. 

Ada juga tipe ini nih. Tipe ini berani mengungkapkan perasaan, tapi tindak lanjutnya hanya sampai pacaran. Untuk tipe ini si say No and good bye aja. Aiihh.. aihh.. Khawatir saja, pacaran itu tidak akan meningkatkan takwa, justru akan memupuk dosa. Jangan sampai nanti setelah menikah menyesal, andai saja dulu bisa menjaga hati dan diri lebih baik lagi..

3.Jatuh Cinta dan Mengungkapkan Perasaan, Nggak Ngajak Pacaran, tapi Belum Berani Ngajak Nikah.      

Naaaahh.... Nggak sedikit nih tipe yang begini. Katanya si mau menjaga diri, jadi nggak pacaran. Tapi eh, tapi dia ungkapin perasaan padahal mah belum berani mengajak kejenjang yang lebih serius. Saran nih buat lelaki shalih di luar sana, kalau kemampuan menikah belum ada jangan dulu umbar umbar rasa yang ada. Kasihan si cewenya. Nggak perlu lah kasih kode-kode atau sandi morsenya. Pilihannya hanya ada dua, mengambil kesempatan atau melepaskan. Kalau memang belum berani ngajak serius, lepaskanlah si cewenya. Tak perlu juga kau berjanji 3 atau 5 tahun lagi, siapa yang mampu menjamin perkara hati. Umur dan rezekimu pun masih belum pasti. Itu kata mbak Aisyah dalam bukunya. Dan yang terakhir nih.. 

4. Jatuh Cinta Belum Berani Mengajak Menikah, dan Menyimpan Asa Hanya Dalam Doa.      

Azzeekkk... Ehehe, nggak sedikit juga nih tipe cowo seperti ini. Tenang ajaaa... Menurut saya ini tipe yang lebih baik dari tipe cowo yang kedua dan yang ketiga. Serahkan segala rasa kepada Sang Maha Penjaga. Perbanyak sabar dan berpuasa, semoga Allah memudahkan jalannya. Jika memang si dia adalah jodoh kita, sungguh ia tidak akan lari kemana. Maka tugas kita adalah tetap menjaga cinta dalam kesucian-Nya. Pun jika memang dia bukan jodoh kita, sungguh Allah yang akan jauhkan dan hilangkan ia dari dalam lintasan kepala.

Nah.. itulah renungan yang semoga menjadikan kita memahami jatuh cinta manakah yang tepat dan yang terbaik bagi kita. Serta semoga senantiasa Allah lindungi kita agar terhindar dari kemaksiatan hati yang hanya menyulutkan kepada hawa nafsu kita. 

Semoga bermanfaat :) Jazakumullah kahir.